• 28 April 2019
  • Uncategorized

ITS Surabaya, 23 April 2019. Saat ini program Nawacita, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah dikeluarkan juga Peraturan Menteri ATR/BPN No. 12 Tahun 2017 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) beserta petunjuk teknisnya dan Peraturan Menteri ATR/BPN No. 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Kadaster Berlisensi. Melalui peraturan ini Kementrian ATR/BPN melakukan rekrutmen Surveyor Kadaster Berlisensi (SK) dan Asisten Surveyor Kadaster Berlisensi (ASK) hingga tahun 2019 ini.

Dalam rangka mengikuti perkembangan kebijakan pertanahan tersebut, Departemen Teknik Geomatika ITS mengadakan Kuliah Tamu dengan mengundang Owner Kantor Jasa Surveyor Kadaster Berlisensi (KJSKB) dan juga anggota Masyarakat Ahli Survei Kadaster Indonesia (MASKI), Azis Djabbarudin, ST. Kuliah tamu ini diharapkan membuka wawasan mahasiswa Teknik Geomatika khususnya peluang pekerjaan di bidang PTSL oleh ATR/BPN ini. Kuliah tamu yang bertempat di Ruang Kuliah GM103 ini dihadiri oleh sekitar 60 mahasiswa Teknik Geomatika angkatan 2016 dan juga angkatan 2015 yang sedang menyelesaikan Tugas Akhirnya.

Kultam yang diadakan hari Selasa, 23 April 2019 pukul 9 hingga jam 11 ini diharapkan para mahasiswa mampu mempersiapkan diri untuk memenuhi tuntutan pasar, khususnya di bidang PTSL ini. Hal ini dikarenakan kompetensi sebagai asisten surveyor kadaster sangat dibutuhkan setiap tahun untuk mengejar target dari ATR/BPN sebanyak 126 juta bidang yang sudah selesai dipetakan dan didaftarkan tahun 2025. Total target 126 juta bidang tanah ini dibagi menjadi 47 juta bidang yang sudah terdaftar (20 juta diantaranya belum dipetakan) dan 79 juta bidang tanah yang belum dipetakan dan didaftarkan. Target penyelesaian untuk bidang yang telah terdaftar namun belum dipetakan ini sebesar 2 juta bidang/tahun, sedangkan target progress penyelesaian bidang yang belum dipetakan dan didaftarkan adalah 6,2 juta bidang/tahun. Hal ini disampaikan oleh Azis pada kesempatan kuliah umum kali ini. Kunci sukses untuk memenuhi target tersebut menurutnya adalah memanfaatkan Teknologi, Dana, Sumber Daya Manusia, dan Regulasi. Dalam hal ini pemerintah sudah menyediakan regulasi mengenai SK dan ASK, PTSL beserta Juknisnya beserta kebijakan mengenai Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) untuk menjawab hal tersebut. Oleh karena itu, di akhir penyampaian materi, Azis menekankan pentingnya peran lulusan Teknik Geomatika untuk berani menerima tantangan ini dengan ikut serta dalam program PTSL ini. Hal lain yang perlu dilakukan juga adalah membuat opini publik tentang pentingnya profesi surveyor kadaster sekelas dengan profesi yang lain yang bermartabat dan dihargai di masyarakat. Azis juga berpesan pentingnya penguasaan para calon lulusan Teknik Geomatika untuk memperkuat networking disamping juga terus meningkatkan kompetensi, penguasaan peralatan ukur modern dan teknologi computer, serta adaptasi terhadap tren kebijakan pertanahan saat ini.